Sabtu, 12 November 2016

Menemukan Misi Spesifik Hidup

Bismillah..

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Nice Home Work#4
Program Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

NHW kali ini kayanya bakalan banyak ni, isinya curhat semua, hyaaaaa.
Setelah kemaren kemaren bingung, ngawang, abstrak, gatau mo jadi apa, akhirnya NHW kali ini tercerahkan sudah. Setelah kemaren setengah setengah ngerjai NHW, sekarang wes sepenuh hati dan ajeg.

Ini sedikit sharing pengalaman menemukan peran sesuai potensi diri saya.
Melakukan perenungan mendalam
Yah monggo lah kalo ada waktu senggang merenung apa sih kekuatan dan kelemahan saya? Bisa ditarik dari dulu pas organisasi seringnya diamanahin jadi apa?

Cek kekuatan dan kelemahan diri di website temubakat.com
Meskipun hasilnya sederhana, paling tidak akan membuat kita tau peran mana yang kita banget da lihatlah kekurangan kita, tapi fokuslah pada kekuatan. Tapi asli, abis ngeliat asesmennya, ga fokus sama kekurangan samsek deh. Dari situ kita mulai tau gambaran diri kita seperti apa. Ga mesti mengerucut jadi satu gitu, ambil dua atau tiga gapapa. Ntar juga mengerucut sendiri

Pikirkan, kenapa Allah satukan kita dengan keluarga dan ditempatkan di lingkungan kita?
Dimulai dari suami. Saya cari betul kenapa ya saya disatukan sama beliau? Padahal saya sempat dekat dengan lelaki yang idenya lebh gila dari saya, tetapi malah disatukan dengan lelaki teknisi?
Kemudian kenapa Allah menitipkan anak anak kita di rahim kita?
Lihat potensi mereka dan kaitkan dengan peran yang telah ditemukan
Lalu kenapa saya ditempatkan di kota kecil ini?
Terbiasa tinggal di ibu kota negara membuat saya menjadi nyaman dengan segala macam yang ada, sedangkan di kota kecil ini? Oh My God! Stress awalnya, tapi sekarang saya mulai menikmatinya karena mulai tau apa peran saya (sejauh ini)

Diskusikan dengan suami
Setelah saya menemukan peran, saya coba diskusikan dengan suami. Lalu beliau bilang,Sip, Mi. Itu emang Ummi banget. Bismillah, ridho suami sudah di tangan.

Setelah menemukan peran saya, saya mencoba melirik NHW#1 dan oouw harus dirombak ini mah. Ehehe. Ini dia Revisi Nice Homework#1
Jurusan apa yang ingin dipelajari di Universitas Kehidupan?
Manajemen dan Psikologi.
Kenapa ingin mempelajari ilmu tersebut?
Manajemen: Supaya bisa mengatur sumber daya yang ada dengan maksimal sesuai potensi
Psikologi      : a. Supaya bisa mempengaruhi orang lain                              dengan baik
                b. Bisa mengetahui karakter orang lain

Bagaimana strategi mempelajarinya?
a. Dimulai dari memenej rumah dan berinteraksi         dengan orang sekitar
b. Membaca buku
c. Belajar online
d. Belajar dari ahli

Selesai dengan NHW#1, selanjutnya ini dia Revisi NHW#3

Kenapa dijodohkan dengan suami?
Karna saya dan suami sifat dan karakternya berbeda 180 derajat dengan suami. Satu sisi bisa menjadi pemicu konflik, tapi kalau ditelisik lagi bisa menjadi tim yang klop dan bisa saling melengkapi.
Contoh: Saya konseptor sedangkan suami teknisi.saya tu omdo tapi suami bisa mengingatkan saya untuk melakukan apa yang sudah saya rencanakan.
Kenapa dititipkan anak-anak dengan karakter seperti itu?

Ghiya (24m) anak yang Alhamdulillah tidak rewel. Kenapa? Karena emaknya yang nol potol ilmu kerumahtanggaan ini jadi bisa semakin sabar dan banyak belajar soalnya harus jadi istri dan ibu dengan metode Learning by Doing.

Janin (17w) Alhamdulillah maboknya ga seheboh tetehnya. Kenapa? Karena emaknya harus berjibaku ngurusin teteh, suami, dan rumah. Kalo mabok banget kan rempong, belum lagi ada sedikit ujian ekonomi saat ini.

Kenapa ditaro di kota tempat sekarang tinggal?
Ulala ini yang berat. Hahaha. Deuh biasa nongkrong di emmol disini ga ada emmol. Rempong dah. Asli, ga ada semenar kece, ga ada kajian Islam menarik, maaaakkkk aus maaaaak.

Tapi pas diobrolin lagi, begini kata pak suami.
Mungkin saja kita disini karena kita yang akan membuat seminar bagus dan kajian Islam menarik.
Pede banget ya. Duh malu ih, yah tapi jadi semangat dan ga ngeluh lagi. Hehehe

Masyuk Nice Homework#4

Setelah melakukan berrrrrbagai macam usaha, akhirnya ketemu juga peran aku, maaaaak. Akan berubahkah dimasa mendatang? Entahlah. Mari kita jalani.

Diawali dengan masukan orang di sekitar saya bahwa saya orang yang idenya brilian, seseorang yang kreatif dibuktikan dengan sringnya diamanahi jadi bidang acara dalam banyak kepanitiaan, kemudian sekarang mulai masuk ranah ibu, istri, dan keluarga memunculkan beberapa mimpi yang akhirnya mengerucut menjadi tiga hal berikut:

Misi Hidup : Membantu orang lain melejitkan potensi yang didukung dengan sumber daya di sekelilingnya
Bidang : Sosial
Peran : Syntesizer dan Educator

MILESTONE
Peran ini baru saya temukan beberapa hari yang lalu sehingga belum menemukan milestone spesifik dan mendalam.

Tahun 1-4 : Fokus memperbaiki diri dengan menjalankan proses Ibu Profesional
Tahun Pertama menguasai Ilmu Bunda Sayang
Tahun Kedua menguasai Ilmu Bunda Cekatan
Tahun Ketiga menguasai Ilmu Bunda Produktif
Tahun Keempat menguasai Ilmu Bunda Saleha
Tahun Ke-5 : Menguasai Ilmu Psikologis/Personal Individu
Tahun Ke-6-8: Memulai Belajar dan mengadakan Sekolah Pra Nikah dan Suami Istri
Tahun Ke-9-11: Memulai Belajar dan Menjalankan Peternakan Ayam Kampung
Tahun Ke-12-16: Memulai Belajar dan Menjalankan Koperasi Desa

Masih kasar banget milestone nya. Tapi setidaknya fokus utamanya adalah memperaiki diri dulu agar ketika berinteraksi dengan orang luar akan menghasilkan hasil yang maksimal.

Okeh, Checklist uda dibuat, selamat menjalankan.
Percuma ye mak capek capek ikut matrikulasi trus ngerjain NHW nya tapi ga diaplikasiin.
Smangat semuanya, maaaaaaaaaaak.


Ummughi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar