Rabu, 28 Desember 2016

Cantik Meskipun Sudah Menikah

Bismillah..

"Aku uda ga pernah lagi huris kulit, udah laku ini."

Wah pas ngedenger ini aku ga setuju banget. Justru meskipun uda nikah, tetep harus ngerawat badan, kulit, rambut untuk suami.

Ga ada yang jamin suami ga akan ngelirik wanita lain, ga ada yg tau suami ternyata dalam hatinya empet ngeliat penampilan kita.

Saya termasuk yang menjaga badan dan kulit dengam sederhana, pake treatment yang simple aja. Secara temen kantornya satu divisi tu kembang desanya kantornya, jadi gamau dong ya pas di kantor liat yang bening eh begitu sampe rumah empet liat eike dasteran, kucel, bau dapur, oh no way!

Awalnya karena baru nyicil rumah, pengeluaran harus diperketat termasuk anggaran perawatan. Aku cuma beli facial foam doang. Tapi beberapa bulan ngerasa ah ga cukup lah facial foam doang. Akhirnya aku ijin ngeluarin uang lebih buat beli lulur, masker, dan toner. Alhamdulillah diijinin.

Hasilnya?
Alhamdulillah suami seneng karena ngerasain manfaatnya. Mukaku lebih bersih, kulit katanya jadi lebih halus, lebih harum, jadi suami ikhlas karna ya memang buat dia perawatan yang aku lakuin.

Yuk, Bun, kita rawat tubuh kita dengan simple:

1. Wajah
Penting ni, Bun, karna yang dilihat pertama sama suami. Facial foam harus banget ada. Pilih yang paling cocok buat kulit Bunda. Yang paling penting tiap male, harus bersihin muka ya, Bun.

Nah jujur aja nih, selama hamil kedua saya males banget cuci muka sebelum tidur. Akhirnya saya beli toner aja deh. Hehehe. Kalo saya milih Sari Ayu, nyari yang memang dibuat khusus untuk kulit wanita tropis. Alhamdulillah cocok. Kalo Bunda ga cocok, ganti aja, Bun, sampe nemu yang cocok. Hehehe

Selain facial foam, selanjutnya adalah masker. Seminggu sekali aja untuk menyempirnakan kebersihan kulit wajah. Saya pake wardah, Bun.

Abis itu pelembab. Saya sih emang dasar sukanya yg alami, milih minyak zaitun daripada yg lain. Ini dipake pas abis mandi, Bun. Mo pake merk lain yo monggo.

2. Kulit
Lulur wajib banget, Bun, ada di kamar mandi. Teraerah merk apa aja, Bun, yang penting dipake. Ehejehe. Kalo saya pake viva, lagi lagi merk loka
. Alhamdulillah cocok.

Lalu body lotion. Ini penting juga, Bun, buat kelembaban kulit tubuh kita. Saya biasa pake sore soalnya biar sekalian wangi pas suami pulang kerja. Hihihi. Saya pake wardah, Bun, untuk body lotion nya.

Kalo mau pake sabum susu, sabun madu, sabun beras, sabun sereh, atau sabun zaitun gapapa banget, Bun, asal cocok. Saya sih pake sabun batangan. Dulu pernah pake sabun madu, la kok kering banget jadinya. Hihihi

3. Pastikan HALAL
Iniyang sering dilupakan sama banyak bunda, kehalalan produk kecantikan. Kalo kata dr. Inong, komsketika itu sebenernya masih masuk gawat darurat karna sifatnya cocok cocokan. Tapi ada bailnya mencoba uang halal dulu, kalo tidak cocok baru beralih ke yang belum ada label halal nya. Secara merawat tubuh bagian dari rasa syukur ya, Bun, atas nikmat Allah.

In syaa Allah kalo diniatkan untuk ibadah menyenangkan suami akan menjadi berkah dan dimudahkan. Saya juga masi belajar bamget untuk istiqomah ngerawat badan.

Semangat ya, Bunda..
Yuk jadi wanita paling cantiiiik depan suami..^^


Sabtu, 17 Desember 2016

Ibu Sebagai Agen Perubahan

Bismillah..

Nice Home Work #9

Ibu sebagai agen perubahan..
Produktif dan bermanfaat..
Kira kira begini tabelnya..
Yap, janggep wes.
Lengkap audah tugas yang harus dikerjakan.
Matrikulasi IIP emang parah, jadi nemu banget cara hidup menyenangkan sesuai potensi kita.
Semoga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari..

Rabu, 07 Desember 2016

Misi Hidup dan Produktivitas

Nice HomeWork #8

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS


Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Sebenarnya saya tipe pemikir yang butuh waktu lama u tuk merenung sehingga mendapatkan jawaban dari pertanyaan seputar kehidupan. Jawaban untuk poin ini baru saja terlintas karna saat mengerjakan NHW 7, ga banyak hal terlintas apa sih yang sebenarnya saya bosa dan saya suka?
Tapi sekarang saya sudah mendapatkannya.

Saya suka dan bisa (terus berproses) mengedukasi diri sendiri dan orang lain.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
Saya ingin menjadi educator

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Saya ingin mengedukasi kita semua bahwa kita bisa hidup bahagia dengan mengembangkan potensi yang kita punya, baik diri maupun lingkungan.
Saya pingin kita semua ingat bahwa ayolah kita bersama beramal solih, menjalankan misi spesifik hdup per orang dan mengumpulkan amal amal jariyah untuk kehodupan kekal abadi di syurga Allah kelak.

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Saya ingin memiliki "perusahaan" sosial untuk menjalankan misi spesifik hidup saya?

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Menjadi hamba Allah yang taat beribadah (sesuai tujuan penciptaan diri saya sebagai manusia)
Mengumpulkan amal amal jariyah melalui kebermanfaatan kepada manusia terutama sesama muslim dengan menjadi seorang educator
Menjadi muslimah uang berakhlak mulia dan pandai berstukur

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
5 tahun: Matangkan Sekolah Pra Nikah
10 tahun: Sekolah keluarga mulai berjalan

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Saya ingin fokus menguatkan ruhiyah dan menyelesaikan urusan domestik diri dan rutinitas rumah tangga sampai beres.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulsi IIP/na pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulsi IIP/

Sabtu, 03 Desember 2016

Menuju Bunda Produktif

_Nice Homework #7_

*TAHAPAN MENUJU BUNDA PRODUKTIF*

Bunda dan calon bunda yang masih semangat belajar sampai NHW #7.  Selamat, anda sudah melampaui tahap demi tahap belajar kita dengan sabar.

Setelah kita berusaha mengetahui diri kita lewat NHW -NHW sebelumnya, kali ini kita akan mengkonfirmasi apa yang sudah kita temukan selama ini dengan tools yang sudah dibuat oleh Abah Rama di Talents Mapping.

Segera cocokkan hasil temu bakat tersebut dengan pengalaman yang sudah pernah teman-teman  tulis di NHW#1 – NHW #6
Semua ini ditujukan  agar kita bisa masuk di ranah produktif dengan BAHAGIA.




🍀 Buatlah kuadran aktivitas anda, boleh lebih dari 1 aktivitas di setiap kuadran

Kuadran  1 : Aktivitas yang anda SUKA dan anda BISA
1. Membaca buku
2. Menulis blog
3. Mewawancara orang
3. Memberikan ide out of the box

Kuadran 2  : Aktivitas yang anda SUKA tetapi  andaTIDAK BISA
1. Merapikan rumah
2. Membersihkan rumah

Kuadran 3 : Aktivitas yang anda TIDAK SUKA tetapi anda  BISA
1. Memasak
2. Mencatat pengeluaran keuangan keluarga
3. Setrika baju
4. Rutin minum madu sekeluarga
5. Rutin konsumsi buah sekeluarga

Kuadran 4: Aktivitas yang anda TIDAK SUKA dan anda TIDAK BISA
1. Mencuci keset
2. Membuang sampah
3. Hal hal berbau ketelatenan/motorik halus

Kamis, 24 November 2016

Manajemen Ranah Domestik

_NICE HOMEWORK #6_

*BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL*

Hal hal yang saya tuliskan saat ini adalah KM 0 saya yaitu urusan domestik dan khususon tahun ini adalah bunda cekatan dengan prioritas bunda sayang.

Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
Penting:
1. Anak terurus maksimal
2. Masakan homemade
3. Rumah rapi (Yang boleh berhamburan di lantai hanya mainan anak)

Tidak Penting:
1. Gadget

Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Gadget


Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)

-Kandang Waktu-
Aktivitas pagi (subuh-abi brangkat kerja)
Menyiapkan logistik bahan makanan untuk sehari
Membersihkan rumah

Aktivitas anak (penerapan bunda sayang)
Menemani selama dia melek

Ternyata eh ternyata cuman satu hql ga penting tapi merusyak kehodupan domestik saya.

GADGET!

Wah harus diatur ini.

Cool! Dengan begini saya tau prioritas dan virus dalam rutinitas saya.

Yuk, ACTION!

Sabtu, 19 November 2016

Design Pembelajaran

Bismillah..

Nice Home Work#5
Program Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

PR kali ini adalah membuat Design Belajar untuk diri sendiri. Bener sih soalnya selama ini mikirin buat anak dan keluarga terus tapi lupa untuk menyelesaikan diri sendiri. Yuk mari kita mulai.

Kuncinya adalah keimanan yang kuat dan menjadi semakin dekat kepada Allah.

Learning how to learn:

1. Belajar hal yang berbeda
1.1. Parenting
1.2. Neuroparenting
1.3. Mempelajari budaya (kondisi sosial, watak, dan cara berpikir) orang desa
1.4. Mempelajari ternak ayam kampung organik

2. Belajar dengan cara yang berbeda
2.1. Belajar dari artikel di facebook (khususnya parenting)
2.2. Ikut matrikulasi
2.3. Berkunjung dan mengamati serta belajar langsing ke peternak ayam kampung dan susu kambing
2.4. Menyusun materi yang dibutuhkan seputar dunia pernikahan

3. Belajar dengan semangat yang berbeda
3.1. Terus berada di komunitas terkait
3.2. Berdiskusi dan berkomunikasi efektif dengan suami dengan tema misi spesifik keluarga


Meninggikan Lembah
Kekuatan saya adalah konsep dan ide yang out of the box. Maka ide saya ini akan coba diaplikasikan dan dirasionalisasi dengan cara diskusi dengan suami untuk menentukan mama yang memungkinkan dan langkah selanjutnya yang akan dijalankan.

Meratakan lembah
Saya malas. Parah nih. Malas itu bibit dari segala kehancuran. Malas bisa membuat saya menjadi omdo dan mimpi hanya sebatas angan. Maka dengan cara diskuso dan melangkah bersama akan sangat membantu saya untuk merealisasikan ide ide saya.

Rabu, 16 November 2016

Mengatasi GTM Day#3



Bismillah..

Mengatasi GTM Day#3

Hari ketiga masih sangat deg deg an dimakan ga ya.

Cerita Pagiiii

Ghiya sarapan jus apel hampir 2. Pertama agak males malesan, jam 9an aku kasi lahi ga habis. Baiklah.

Cerita Siang

Sekitar jam stengah 12 uda masakin kangkung sama tempe gorwng. Iyaaa, tumis kangkung sama tempe goreng. Beuh lahapnyaaaa. Nasinya abis buuuuanyak dan tempenya abis 3. Laper buuuuu. Ihihihi.

Ceita Malamm

Sore jam 5an dia baru mandi langsung aku sodorin makan malam. Taraaaaa! Spagheti bolognase with kakap goreng suwir. Halamak ludessaas sepiring Ghiya. Mancap jayaaaaa.

Walhamdulillaj so far tiga hati ini berhasil makan. Semoga kedepannya berhasil terus dan ga GTM lagi.
Meskipun emaknya makin harus kreatof dan sabar sering sering masyak.

Smangat maaaaakkkk.

Sabtu, 12 November 2016

Menemukan Misi Spesifik Hidup

Bismillah..

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Nice Home Work#4
Program Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

NHW kali ini kayanya bakalan banyak ni, isinya curhat semua, hyaaaaa.
Setelah kemaren kemaren bingung, ngawang, abstrak, gatau mo jadi apa, akhirnya NHW kali ini tercerahkan sudah. Setelah kemaren setengah setengah ngerjai NHW, sekarang wes sepenuh hati dan ajeg.

Ini sedikit sharing pengalaman menemukan peran sesuai potensi diri saya.
Melakukan perenungan mendalam
Yah monggo lah kalo ada waktu senggang merenung apa sih kekuatan dan kelemahan saya? Bisa ditarik dari dulu pas organisasi seringnya diamanahin jadi apa?

Cek kekuatan dan kelemahan diri di website temubakat.com
Meskipun hasilnya sederhana, paling tidak akan membuat kita tau peran mana yang kita banget da lihatlah kekurangan kita, tapi fokuslah pada kekuatan. Tapi asli, abis ngeliat asesmennya, ga fokus sama kekurangan samsek deh. Dari situ kita mulai tau gambaran diri kita seperti apa. Ga mesti mengerucut jadi satu gitu, ambil dua atau tiga gapapa. Ntar juga mengerucut sendiri

Pikirkan, kenapa Allah satukan kita dengan keluarga dan ditempatkan di lingkungan kita?
Dimulai dari suami. Saya cari betul kenapa ya saya disatukan sama beliau? Padahal saya sempat dekat dengan lelaki yang idenya lebh gila dari saya, tetapi malah disatukan dengan lelaki teknisi?
Kemudian kenapa Allah menitipkan anak anak kita di rahim kita?
Lihat potensi mereka dan kaitkan dengan peran yang telah ditemukan
Lalu kenapa saya ditempatkan di kota kecil ini?
Terbiasa tinggal di ibu kota negara membuat saya menjadi nyaman dengan segala macam yang ada, sedangkan di kota kecil ini? Oh My God! Stress awalnya, tapi sekarang saya mulai menikmatinya karena mulai tau apa peran saya (sejauh ini)

Diskusikan dengan suami
Setelah saya menemukan peran, saya coba diskusikan dengan suami. Lalu beliau bilang,Sip, Mi. Itu emang Ummi banget. Bismillah, ridho suami sudah di tangan.

Setelah menemukan peran saya, saya mencoba melirik NHW#1 dan oouw harus dirombak ini mah. Ehehe. Ini dia Revisi Nice Homework#1
Jurusan apa yang ingin dipelajari di Universitas Kehidupan?
Manajemen dan Psikologi.
Kenapa ingin mempelajari ilmu tersebut?
Manajemen: Supaya bisa mengatur sumber daya yang ada dengan maksimal sesuai potensi
Psikologi      : a. Supaya bisa mempengaruhi orang lain                              dengan baik
                b. Bisa mengetahui karakter orang lain

Bagaimana strategi mempelajarinya?
a. Dimulai dari memenej rumah dan berinteraksi         dengan orang sekitar
b. Membaca buku
c. Belajar online
d. Belajar dari ahli

Selesai dengan NHW#1, selanjutnya ini dia Revisi NHW#3

Kenapa dijodohkan dengan suami?
Karna saya dan suami sifat dan karakternya berbeda 180 derajat dengan suami. Satu sisi bisa menjadi pemicu konflik, tapi kalau ditelisik lagi bisa menjadi tim yang klop dan bisa saling melengkapi.
Contoh: Saya konseptor sedangkan suami teknisi.saya tu omdo tapi suami bisa mengingatkan saya untuk melakukan apa yang sudah saya rencanakan.
Kenapa dititipkan anak-anak dengan karakter seperti itu?

Ghiya (24m) anak yang Alhamdulillah tidak rewel. Kenapa? Karena emaknya yang nol potol ilmu kerumahtanggaan ini jadi bisa semakin sabar dan banyak belajar soalnya harus jadi istri dan ibu dengan metode Learning by Doing.

Janin (17w) Alhamdulillah maboknya ga seheboh tetehnya. Kenapa? Karena emaknya harus berjibaku ngurusin teteh, suami, dan rumah. Kalo mabok banget kan rempong, belum lagi ada sedikit ujian ekonomi saat ini.

Kenapa ditaro di kota tempat sekarang tinggal?
Ulala ini yang berat. Hahaha. Deuh biasa nongkrong di emmol disini ga ada emmol. Rempong dah. Asli, ga ada semenar kece, ga ada kajian Islam menarik, maaaakkkk aus maaaaak.

Tapi pas diobrolin lagi, begini kata pak suami.
Mungkin saja kita disini karena kita yang akan membuat seminar bagus dan kajian Islam menarik.
Pede banget ya. Duh malu ih, yah tapi jadi semangat dan ga ngeluh lagi. Hehehe

Masyuk Nice Homework#4

Setelah melakukan berrrrrbagai macam usaha, akhirnya ketemu juga peran aku, maaaaak. Akan berubahkah dimasa mendatang? Entahlah. Mari kita jalani.

Diawali dengan masukan orang di sekitar saya bahwa saya orang yang idenya brilian, seseorang yang kreatif dibuktikan dengan sringnya diamanahi jadi bidang acara dalam banyak kepanitiaan, kemudian sekarang mulai masuk ranah ibu, istri, dan keluarga memunculkan beberapa mimpi yang akhirnya mengerucut menjadi tiga hal berikut:

Misi Hidup : Membantu orang lain melejitkan potensi yang didukung dengan sumber daya di sekelilingnya
Bidang : Sosial
Peran : Syntesizer dan Educator

MILESTONE
Peran ini baru saya temukan beberapa hari yang lalu sehingga belum menemukan milestone spesifik dan mendalam.

Tahun 1-4 : Fokus memperbaiki diri dengan menjalankan proses Ibu Profesional
Tahun Pertama menguasai Ilmu Bunda Sayang
Tahun Kedua menguasai Ilmu Bunda Cekatan
Tahun Ketiga menguasai Ilmu Bunda Produktif
Tahun Keempat menguasai Ilmu Bunda Saleha
Tahun Ke-5 : Menguasai Ilmu Psikologis/Personal Individu
Tahun Ke-6-8: Memulai Belajar dan mengadakan Sekolah Pra Nikah dan Suami Istri
Tahun Ke-9-11: Memulai Belajar dan Menjalankan Peternakan Ayam Kampung
Tahun Ke-12-16: Memulai Belajar dan Menjalankan Koperasi Desa

Masih kasar banget milestone nya. Tapi setidaknya fokus utamanya adalah memperaiki diri dulu agar ketika berinteraksi dengan orang luar akan menghasilkan hasil yang maksimal.

Okeh, Checklist uda dibuat, selamat menjalankan.
Percuma ye mak capek capek ikut matrikulasi trus ngerjain NHW nya tapi ga diaplikasiin.
Smangat semuanya, maaaaaaaaaaak.


Ummughi

Minggu, 06 November 2016

Saat Mereasa "Gagal"

Bismillah..

Saya pernah sangat merasandown dan gagal tentang keputusan besar yang saya ambil. Resign dan menjadi inu rumah tangga yang baik.

Nyatanya?
Rumah masi suka berantakan, masi suka marah sama anak, masi suka cemberut sama suami.

Lalu saya cerita sama suami.

Mas, aku ngerasa gagal. Percuma aku rwsign ayau nolak tawaran kerja tapi aku maai ga becus ngurus Ghiya. Aku gagal, Mas. Maaf ya.

Mi, gagal itu berati kesimpoulan akhir. Emang ummi uda berakhir jadi ibu dan istri? Belum kan? Ini namanya pembelajaran, Mi. Kalo masi suka marah, ya belajar sabar, kalo masi berantakan ya belajar merapikan.

Duuuuh, adem ya, mak.

Teringat juga saat saya curhat sama temen yang saya anggep bisa mencarikan solusi. Beliau juga bilang:

Mbak, Allah punya cara dan memang ini waktu yang teoat buat Mbak punya suami dan anak saat usia muda. Mungkin Allah mau Mbak Ifa itu Learning by Doing.

Learning by doing. Ya, bener banget. Kurang ilmu akhirnya learning by doing. Makanua diamanahkan anak yang ga rewel. Masya Allah.

Hikmahnya adalah:
1. Kalo ada masalah sekecil apapun, cerita aja. Pasti kata kata beliau bisa bikin hati adem
2. Curhat ke suami boleh, asal dia amanah dan kita yakin dia bisa ngasi solusi terbaik di jalan Allah

Terus belajar, Ummughi..

Sabtu, 05 November 2016

Tentang Potensi

Bismillah..

Dibuat untuk memenuhi tugas Nice Home Work 3
Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

Pr kali ini menguras pikiran dan hati sekali. Hihihi.

Jatuh Cinta Lagi Dengan Suami
Saya sudah ngirim surat cinta nih ke suami, reapon beliau begini, " Makasih ya, Mi, sudah mau menerima abi apa adanya, sudah mau bersyukur dengan abi dan dengan keadaan kita." Hee, seneng lah. Trus malah direview per paragraf, hyaaaa. Makasi lo MIP uda bikin kami jatih cinta kagi, eeeaaa.

Melihat Potemsi Anak
Ghiya baru mo dua taun si. So far baru memperhatikan tipe anak ini, jawaban sementara visual kinestetik. Jadi emang agak syusyah ngikutin sesuatu secara audio, kalo dicontohin gerakan cepet banget nirunya.

Keterkaitan Keluarga Dengan Potensi Diri
Hmmm potensi diri sebenarnya lebih ke komseptor, out of the box, dan antimainstream. Duuuuh pede amat ya huhuhu.
Suami. Oh cocok banget deh, beliau teknisi handal, ceileee. Jadi kalo ada ide suami yg ngerjain tu cucok gitu, trus beliau jagi ngoreksi juga dan hasilnya oke juga.
Anak. Dengan kondisi orang tuanya yang masih belajar alias learning by doing, kami dianugerahi anak yang Alhamdulillah ga rewel dan syehat syehat sehingga mendukung proses belajar kami. Ghiya yang sangat mudah meniru membuat umminya harus menahan emosi ketika sesang kesel, hmmmmm. Abinya yang masih lamban dalam melakukan sesuatu, perlahan jadi cepet dalam melakukan banyak hal. Luar biasa.
So far itu yang bisa diambil karna anak masi satyu on the way 2 dan kakaknya baru mau dua tahun.

Ditempatkan Di Lingkungan Saat Ini
Abis tinggal di ibu kota negata dan Bandung, eh tetyiba harus tinggal di salah satu kota kecil di Jawa Timur.
Kenapa?
Saya suka mupeng ih ngeliat temen temen di Jabodetabek belajar banyak hal lewat training, seminar endebrei endebrei. Lah saya disini apa kabar? Harus ke Malang atau Surabaya dulu. Maaaaaakkk.
Tapi diaitulah kami melihat sesuatu. Apa jangan jangan saya dan suami ditempatkan disini justru untuk membantu para orang tua disini lewat pelatihan dan seminar?
I tapi yang bener aja? Tapi bisa juga sih.
Itu yang saya dan suami yakin ga yakin sampai sekarang.

Saat ini kami terus dan terus belajar tentang parenting, saya di IIP dan suami di HEbAT.

Semoga Allah menuntun kami menemukan Potensi kami dan anak anak sehingga memudahkan untuk menemukan Misi Spesifik Keluarga. Aamiin.

Bersiaaaappp materi ke empaaaaat.

Menemukan Misi Spesifik Keluarga

Bismillah..

Ditulis untuk memenuhi tugas Nice Home Work#3
Program Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

Materi ketiga MIP 2 kali ini adalah tentang misi spesifik keluarga. Langkah pertama adalah bikin surat cinta pada suami. Duileeee, emak emak langaung panik, bingung, resah gelisah, halah. Begitu uda dibaca sama para suami, ga sedikit yg mewek karna banyak yg dibalas dengan surat wasiat, deg! Kalo saya mah mewek abia pas nulis suratnya. Duuuuh, emang bikin jatuh cinta lagi euy sama suami. Hihihi.

Asli, ini pas banget sama apa yang sedang kami pikirkan. Bingung euy awalnya, mo gemana ya keluarha kami ni?
Ko ya Alhamdulillah materinya bisa membimbing cara merenung dan berpikir apa to misi keluarga kami.

Cus aja lah ya.

Langkah pertama,
Potensi unik saya dan suami

Kami adalah sepasang suami istri yang sifatnya berkebalikan. Kami bersatu lewat jalan ta'aruf dan berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang berbeda. Kami saling mencintai dan sama sama inhin menikah karna yakin bahwa bersama akan bisa membangun keluarga yang samawa dengan pribadi pribadi yg solih.

Kalau dikulik, apa sih potensi kami?
Suami itu jago teknis sedangkan saya lebih baik dalam hal konsep. Sejaih ini kami masi terus menggali, mencari, dan merenungi dengan potensi yg sebenarnya bisa klop ini, apa yang bisa kami lakukan?

Kami memiliki target lima tahun lagi akan berwira usaha karena kami ingin sang abi bisa punya lebih untuk keluarga terutama anak anak. Kami hampir selalu memikirkan dan berdiskusi kemungkinan apa yang bisa kami lakukan yang kira kira bermanfaat untuk banyak orang tapoi juga bisa menghasilkan dana. Ternyata ini sejalan dengan materi MIP 2 yang ketiga ini. Kami semakin semangat untuk terus mencarti dan merealisasikan kemungkinan yang bisa kami lakukan dengan dana yang kami punya.

Langkah kedua,
Keunikan Positif

Saya juga masih terus merenung, berfikir, dan mencari, apa sih keunikan yang ada dalam diri saya?
Saya itu konseptor dan suka sesuatu yang beda.

Mengapa Allah menciptakan saya?

Saya yakin Allah pasti telah melimpahkan bakat kepada setiap manusia, hanya saja pr besarnya, yaitu menemukan dan mengambanghkannya, masih kurang maksimal nih, syusyah sekali rasanya. Saya juga percaya bahwa setiap manusia harus melakukan misi yang Allah amanahkan dan pastinya ga sama ni setiap manusia, termasuk saya.

Hingga berjodoh dengan suami?
Yah mungkin itu tadi ya, kami saling melengkapi karna saya lebih suka konsep dan suami lebih baik dalam hal merealisasikannya.

Pesan rahasia Allah?
Ini yang masih terus digali. Sampai saat ini saya belum menemukannya.

Langkah Ketiga,
Mengapa anak anak dilahirkan di dalam keluarga kami?

Kami baru memiliki satu anak yang sebentar laghi berusia dua tahun dan masih ada di kandungan usia 4 bulan. So far, Alhamdulillah kami diritipkan anak yang tidak rewel, sehat, sabar, dan tangguh. Baru baru ini kami sedang mencermati type Ghiya seperti apa dan jawaban sementara Ghiya adalah anak visual kinestetik. Pertama, bersyukur karna dengan kondisi ibunya yang pemalas dihadirkan anak yang tangguh dan ga rewel. Kedua, dengan ketidakrewelannya bisa membuag kami fokus dulu untuk memperbaiki diri abi umminya sambil terus belajar menemukan apa sih yang akan kita lakukan di dunia ini? Selanjutnya kamipun masih mencari karna usia yang baru beranjak dua tahun.

Langkah keempat,
Lingkungan sekitar
Sempat kuliah dan besar (pemikiran) di ibu kota negara ternyata menjadi tempat terbaik untuk saya mendidik otak dan cara berfikir saya. Kemudian Allah menempatkan saya di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Sebuah kota kecil dengan fasilitas ilmu dan media serta sarpras yang sangat minim disini. Inilah peluang yang bisa saya lihat. Dengan pede seadanya saya berfikir, mungkinkah saya ditempatkan diaini untuk menjadi orang yang bisa mengingatkan dan menyadarkan para orang tua untuk lebih mendidik anaknya dengam cara yang lebih baik lewat menemukan dan mengwmbangkan bakat si anak?
Meskiopun pr besarnya adalah dana dan waktu yang tidak sedikit untuk terus mencari ilmu tersebut.

Mengapa didekatkan dengan komunitas sekitrar?
Kami berada di dalam komunitas dakwah. Saya pernah berdiskusi dengan suami tentang ini. Teman teman kami in syaa Allah solih dan solihah semuanya, tapi sayang kurang maksimal mengembangkan potensi anak anaknya. Padahal kalau direnungi laghi, verbekal ajaran agama yang kuat ditambah bakat yang dikembangkan dengan maksimal, hasilnya pasti akan menjadi luar biasa.


Inilah langkah langhkah yang bisa dilakukan untuk menemukan kisi spesifik keluarga. Kami terus mencari dan mencarti akan kami bawa kemana keluarga ini. Akan menjadi apa keluarga ini. Akan menjadi apa kelak. Kami belum bisa menjawab apa misi spesifik keluarga kami karna kami masih mencari potensi saya dan suami.

Semoga Allah menuntun kami untuk menemukan misi spesifik keluarga kami. Aamiin.


Jumat, 04 November 2016

Pengakuan Di Depan Manusia (?)

Bismillah..



Apa yang bisa Anda rasakan ketika melihat foto ini?
Kalo saya sih nyesek ngilu gimanaaaaa gitu, cuy.

Pernah ketika saya curhat sama temen, dia bilang gini,"Kita hidup itu ga perlu pengakuan yang seperti itu. Fokus diri, fokus hati Lillah karna Allah." dan itulah yang saya liat di foto itu.

Helllloooo!
Aa Gym itu Kyai, cuy, tapi enteng aja gitu ya mungutin dan nyapu jalan. Saya gatau sih beliau orasi atau engga, tapi seharusnya mah orasi ya. Yaa Allah tapi beliau mah santai aja yah, yang penting luruskan niat dateng aksi mau membela Al Qur Aan karna Allah dan ga peduli beliau yang seharusnya di podium atau di tempat terhormat lainnya justru berjibaku membersihkan lokasi.

Engga, bukan berarti Kyai atau Ulama lain ga baik atau gimana gimana, saya cuma mau ngambil hikmah mendalam darti akhlaq seorang Kyai tawadu macem Aa Gym. Semua punya perannya, ada yang jago diplomasi, neghosiasi, mengatur orang, ada juga yang perannya di ranah kebersihan yang menurut saya sama pentingnya dengan diplomasi, negosiasi, dan mengatur orang.

Allah, jadikan kami hambaMu yang senantiasa semakin mencintaiMu dan senantiasa berakhlaq mulia. Aamiin..

Sabtu, 22 Oktober 2016

Merenungi Ilmu dan Refleksi Adab Menuntut Ilmu

Bismillah..

Nice Homework #1
Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2

Mimpi.
Setiap manusia pasti memiliki mimpi tapi tidak semua manusia memutuskan untuk menggapai dan mewujudkan mimpinya atau tidak.

Saya manusia yang suka sekali memunculkan banyak ide, baik ide yang mainstream maupun terbilang konyol. Semakin banyak ide, semakin banyak mimpi mimpi gila yang mungkin banyak orang akan menertawakan saya di awal tapi akan mengapresiasinya ketika berjalan sebagaimana fungsinya.

Life begins at fourty.
Begitu kata banyak orang dan saya percaya itu. Saya suka kegiatan sosial, saya juga ingin bermanfaat untuk masyarakat tapi tidak sekarang. Saat ini yang lebih membutuhkan saya adalah anak-anak dan suami saya. Sedih dan tidak sabar sepertinya menghantui pikiran saya setiap harinya. Tapi saya harus bersabar dan menyiapkan amunisi untuk mimpi mimpi saya.

Saya biarkan ide ide mimpi itu melejit meletup lalu saya kumpulkan untuk kemudian saya tentukan strateginya. Semua mimpi ada dalam berbagai aspek dan lini kehidupan, maka saya harus mempelajari satu jurusan penting untuk mewujudkan amal jariyah saya kelak.

Dalam universitas kehidupan ini, jurusan yang ingin saya pelajari adalah psikologi. Setelah saya merenung dan bertanya apa sih yang saya suka? Saya suka dengan personality. Setelah dilihat kembali buku buku apa yang sering saya beli? Ternyata buku motivasi. Saya suka tentang personality plus, saya suka mempelajari sifat seseorang, saya suka mempelajari bagaimana sih kepribadian seseorang meskipun baru pertama kali bertemu. Saat SMA sempat terpikir untuk kuliah jurusan psikologi tapi saya rendah diri, tidak percaya diri dengan kemampuan saya. Saya menyesal.

Kemudian saya kembali berpikir, silmu apa yang saya butuhkan untuk mewujudkan mimpi mimpi saya? Yang bisa senantiasa mengalirkan jariyah untuk saya di akhirat kelak? Ilmu psikologi. Dengan mengetahui psikologis orang orang yang akan berinteraksi dengan saya, akan semakin memudahkan untuk melancarkan mimpi saya. Dengan mengetahui personality orang yang akan bekerja sama dengan saya maka saya akan tau bagaimana cara mempengaruhinya dan memperlakukan mereka sehingga lebih mudah diarahkan dan berjalan dengan baik secara personal. Karena saya percaya keauksesan sebuah mimpi tanpa kedekatan dan kebahagiaan personal dengan orang sekitar tidak akan membawa kebahagiaan seaungguhnya.

Untuk mempelajarinya sudah tidak mungkin untuk kuliah lagi karna saya tidak bosa fokus antara kuliah dan mendidik anak anak. Saya akan mempelajarinya dari buku buku psikologi dan personality. Jika ada kursus atau pelatihan online terkait psikologhi dengan biaya terjangkau dan izin suami, maka saya akan mengikutinya. Saya juga akan berdiskusi dengan teman teman lulusan psikologi untuk mempelajari ilmunya.

Betapa bersyukurnya saya dipertemukan dengan komunitas IIP tempat berkumpulnya para ibu pembelajar hebat dan tangguh. Disana saya banyak belajar tentang ilmu mendidik dan mengasuh anak serta menjadi ibu yang tangguh dan kreatif.

Bersyukur Allah ikutkan saya dalam program Matrikulasi Ibu Profesional Batch#2 sehingga baru PR pertama saja sudah membuat saya harus menata betul hidup saya.

Setelah saya mendapatkan materi pertama tentang Adab Menuntut Ilmu, perubahan paling signifikan adalah adab terhadap diri sendiri dan guru. Bahwa saya betul betul harus ikhlas, tidak boleh sesikitpuuuun merasa lebih baik dan lebih tau dalam menerima ilmu. Kemudian adab kepada guru. Awalnya saya kesal dengan guru saya karena sering mengecewakan, tapi kini saya sadar bahwa apapun ilmu yg diberikan, saya harus tetap hormat dan menghargai beliau.

Ikut komunitas yang sesuai dengan kebutuhan kita memang harus dilakukan untuk menjaga, menguatkan, dan menambah kapasitas diri. Saya sempat down karena kini saya yang dulunya sangat mobile dan tridak bisa diam, kini 24 jam menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, ya di rumah. Awalnya sesih, sangat sedih melihat teman teman sukses dengan karirnya sedangkan saya "hanya" di rumah. Tetapi tridak! Kini saya sadar, saya sedang membangun peradaban dari rumah. Saya tidak diam disini. Saya sedang menjalankan tugas dan tanggung jawab besar untuk kehidupan mendatang. Untuk itu saya harus menjadi ibu yang berkualitas dan profesional, berilmu, pembelajar sejati agar bisa mendidik anak anak dan keluarga menjadi keluarga yang solihah dan berkualitas.

Semangat untuk terus menjasi bunda pembelajar lillahi ta'aala.

Rabu, 19 Oktober 2016

Persiapan Laktasi

Bismillah..

Semenjak dinyatakan hamil, saya memiliki keinginan kuat untu menyusui selama dua tahun. Alhamdulillah terpenuhi 23 bulan karena sudah ada adeknya di perut jadi asi-nya berhenti produksi meskipun terus disedot kakaknya.

Tidak sedikit orang yang asinya tidak lancar atau tidak keluar. Ilmu. Ilmu yang in syaa Allah akan mengantarkan setiap manusia untuk mencapai tujuannya. Saya ingin sesikit sharing tentang pengalaman laktasi saya yang Alhamdulillah lancar.

Persiapan pertama adalah mindset. Ga ada terlintas sesikitpun di pikiran saya untuk memberikan susu formula kepada anak saya, harus asi, asi, dan asi selama dua tahun. Saya rasa itu yang membuat tubuh saya patuh sama otak saya sehingga mereka berjibaku mempersiapkan dan terua memroduksi asi.

Kedua, rajin dan telaten memberaihkan payudara dan puting. Usia kandungan delapan bulan, bidan menyarankan saya untuk rutin membersihkan puting. Kenapa? Bayangkan, selama dua puluh tahun lebih putong kita tidak dibersihkan dengan baik dan sempurna. Kotoran itu bisa menghalangi saluran susu sehingga bisa jadi asi tidak keluar karna kotoran yang menyumbat. Bagaimana caranya?
Sediakan minyak zaitun atau baby oli lalu basahi ujung ujung ujung cutton bud. Bersihkan puting cukup seharti sekali karena kalau keseringan akan menyebabkan kontraksi.

Ketiga, ilmu tentang menyusui. Beberapa hal awal yang perlu diketahui adalah asi maksimal keluar dua hari setelah melahirkan, kemudian usahakan Inisiasi Menyusui Dini, pelajari posisi menyusui yang baik, dan masalah awal menyusui adalah putong yang lecet karna baru pertama dihisap bayi. Sakit memang. Tapai kalau kita sudah bertekad kuat, asi yang terbaik untuk si kecil, kota pasti kuat.

Tiga saja. Ga susah asal ada kemauan. Selanjutnya saya akan sharing masa awal menyusui.

Happy preparing, Bunda.

Senin, 17 Oktober 2016

Adab Menuntut Ilmu

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1

Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

ADAB MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah
perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu,
sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa
orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu
tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa
yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang
sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang
paling didahulukan sebelum ILMU

ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin
mencarinya

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut
ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri
dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri
dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu
itu sendiri.

Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab
menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?

Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan

Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik,
sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari
Ibunya

ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke
dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu
itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.

c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.

d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.

ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati,
menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha
Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau
menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan
memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru
mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu
mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang
disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta
ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh
disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan
kita.

ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk
buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.

Sabtu, 15 Oktober 2016

Skenario Allah

Bismillah..

Benar kata orang, kalau kita ingin sesuati yang positif maka berdoalah dan Allah akan "menuntunmu" untuk dipertemukan dengan orang yang teoat.

Ingin sekali belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik, Allah mempertemukan saya dengan komunitas Ibu Profesional yang didirikan oleh Ibu Septi Peni Wulandani.

Sederhama saja, hanya googling lalu menemukan link video Ibu Septi tentang Fitrah Anak. Kemudian Allah menghadirkan Ibu Septi di Kota Malang. Tanpa pikir panjang saya dan suami segera menghadiri swminar tersebut dan merasakan langaung energi positif Bu Septi dan keluarga. Sayapun bergabung dengan Institut Ibu Profesional Jatim Selatan. Hingga hampir setengah tahun dbanyak sekali ilmu pengasuhan yang saya dapat dan memang saya merasa sefrekuensi dengan ibu ibu IIP, meskipun saya masih jauuuuuh dengan anggota grup lainnya.

Kini saya bersiap menuntut ilmu mengenai ibu, ilmu yang tifdak diajarkan di sekolah didukung penuh oleh suami yang sangat bahagia ketika istrinya mau meningkatkan kapasitas dirinya.

Maka hari ini Allah kembali menjalankan peranNya. Allah mempertemukan saya dengan orang yang saya butuhkan. Kali ini tentang kontribusi saya kepada masyarakat, kepada dakwah.

Ketika diamanahi menjadi mentor sebuah kelpmpok remaja putri, saya sudah punya bayangan mau saya apakan kelompok ini, namun kenyataannya tidak semudah yang dipikirkan. Anak anak merasa bosan, tidak puas dengan jawaban saya, malas mendengar tausiyah saya. Hingga suatu saat saya berfikir. Saya bukan ustadzah ulung saat ini, saya adalah mentor yang akan berusaha memfasilitasi mentee saya untuk tumbuh menjadi muslimah solihah yang cerdas. Bahwa ga hanya materi agama yang mereka butuhkan, tapi skill hidup, tempat curhat, dll. Tapi saya bingung apa yamg harus saya lakukan?

Selang beberapa pekan, akhirnya Cendekia Club mengadakan pelatihan tentang mentoring remaja dan pengisinya Mas Adri. Siapa dia?

Saya bertemu beliau saat acara Trtaining of Training Kemenpora selama sepekan di Bandung tahun 2012. Neliau adalah orang yang samngat humoris, pandai berbicara di depan umum, dan kini menjadi Trtainer handal yang sudah melatih orang orang di perusahaan maupun instansi negara.

Hari ini Allah menjawab kebingungan saya tentang bagaimana menjadi mentor yang baik?

Allah, terima kasih.
Bahwa Engkau memang selalu menepati janji-Mu.
Terima kasih, Allah..

Rabu, 13 Juli 2016

Refleksi Idul Fitri 1447 H

Bismillah..

Huwah kelamaan numblr, blogspot jadi banyak sawang-sawangnya begini. Hehe maaf yah. Yok lanjut.

Hah, lebaran udah selesai. Udah dua hari ini balik ke dunia nyata. Berdua sama Ghiya menjalani hari demi hari.

Spontan, saya mendapat refleksi Idul Fitri kali ini dari berbagai kejadian yang saya ketahui akhir-akhir ini.

Pertama, perjuangan. Harus lebih keras dan terus kuat dalam berjuang. Menjadi istri yang lebih sabar, ibu yang lebih sabar, memasak dan memenej rumah, waktu, dsan uang dengan baik. Harus belajar lebih keras supata semua bisa balance. Rumah beres, makan siap, anak dan suami hepi, wawasan luas dan selalu semakin solihah.

Kedua, kongkrit. Ya jalanin semua rencana yang ada di kepala. Bismillah.

Semangat terus.
Belajar lebih keras.
Berdoa lebih semangat.
Kongkritkan!

Rabu, 25 Mei 2016

Ash-Shaaffaat 6-10

Bismillah..


Terjemah Surat Ash-Shaaffaat 6-10

6. Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang.

7. Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka,

8. Mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru,

9. untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal,

10. Kecuali (setan) yang mencuri (satu pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.

- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-ash-shaaffaat-ayat-1-21.html#sthash.i3jaat8h.dpuf

Senin, 23 Mei 2016

Pengalaman Puasa Saat Hamil & Menyusui

Bismillah..

Sebelum nikah uda binguuung aja gimana ya pas hamil sama menyusui pas puasa? Ternyataaaa ya begitulah..

Pas hamil anak pertama menghadapi ramadhan bulan ke empat. Ini fase baru enak abis mabok slama hampir empat bulan.

Hari pertama smangat nyiapin saur dan puasa karna Alhamdulillah syehat. Eh hari kedua tepar, langaung demam. Dasar hamil pertama, pak suami khaeatir dan ga ngebolehin puasa. Sampe sembuhpun pak suami masi khawatir karna aku sering pusing juga, akhirnya ga sampe 10 hari deh puasanya dan bayar fidyah.

Saya gamau maksa, cukup menceritakan kondisi badan ke pak suami dan menyerahkan keputusan ke pak suami. Ini karna pernah baca ada istri laghi hamil yang keukeuh tetewp puasa padahal suaminya ga ngijinin. Akhirnya  (na'udzubillah) baby nya gugur. Makanya nurut nurut dah sama suami.

Pas Ghiya uda lahir, bulan ke lima menghadapi ramadhan. Aku coba puasa dan dapet ijin pak suami juga, Alhamdulillah full. Tantangan tersendiri sih, karna Ghiya uda lima bulan, mulai laper banget tapi belum boleh mpasi. Tapi Alhamdulillah bisa.

Intinya, berpuasa saat hamil & menyusui itu tergantung kitanya. Dua hal penting yang harus diperhatikan:

1. Ceritakan keadaan tubuh ke suami sampai hal terkecil kaya pusing karna itu buat ibu hamil dan menyusui uda lumayan agak bahaya ya, Bun

2. Harus nurut kata suami. Kalo gpp ya minggo puasa, kalo jangan ya jangan

Smangat, Bunda Solihah..^^

#Day1


Selasa, 17 Mei 2016

Mama, Aku, dan IRT

Bismillah..

Ibu rumah memang sedang naik pamor bin naik daun, lagi diminati banyak ibu muda, dan lagi dibela habis habisan karna slama ini dianggap remeh.

Saya jadi irt karna memang ada alasan dibalik itu, saya ingin fokus urus keluarga dan anak anak terutama.

Pernah saya bertanya pada ibu saya.
"Ma, nyesel ga si ato kesel ga sih mama uda biayain aku di kampus bagus yang biaya hidupnya mahal, uda ngeluarin duit banyak tapi anaknya sekarang jadi ibu rumah tangga. Sedih ga, Ma?"

"Enggak. Mama justru bangga kamu jadi ibu rumah tangga, fokus ngurus keluarga."

"E serius, Ma? Ga eman gitu, Ma? Aku lulusan U* tapi jadi irt aja?"

"Engga, mama si ga eman. Tapi kalo jadi kamu mama eman uda kuliah disana tapi di rumah ujungnya."

Hyaaa gedubrak.

Setidaknya saya jadi tenang karna ortu mendukung keputusan saya ini.

Ayo IRT Sarjana, coba sesekali tanyakan pendapat ortu tenta kita yang nemutuskan jadi IRT.:-)

Minggu, 03 April 2016

Efek Domino Piknik

Bismillah..

Hari ini saya menyadari satu hal. Saya berubah, menjadi lebih baik.

Saya menjadi lebih sabar sama Ghiya, lebih sabar sama suami, lebih ikhlas kalau suami ada agenda di luar.

Semua ini karna satu hal saja, piknik.

Dua pekan lalu kami ke Malang. Dimulai dengan seminar IIP menghadirkan Bu Septi Peni sekeluarga (minus Enes), kami akhirnya merencanakan liburan singkat ke Malang dan Batu. Selain liburan, ini juga sebagai refreshing setelah sebelumnya suami disibukkan audit eksternal dari luar negeri dan Alhamdulillah no founding.

Disana kami perghi ke tempat yang ingin kami kunjungi. Saya pingin makan hokben, beliin abi baju&jaket, dan BNS. Suami pingin nyicipin bakso presiden.

Alhamdulillah semua tercapai. Meski ternyata melwbihi budget, kami senang. Meskipun kedepannya kami haruslebih baik lagi dalam menganggarkan liburan.

Kedepannya mau rutin piknik. Ga harus mahal, yang pwnting hepiii.

Ayo piknik, refreshing itu kebutuhan, bukan menghamburkan uang. Jadi pikniknya harus disesuaikan budget. Smangat piknik..

Si 10 Tahun Yang Kece

Bismillah..

Ghiya masih setaun sih tapi udah mulai harus belajar tentang mendidik anak. Si sepuluh tahun.

Berawal dari ngeliat pendaoat Bu Septi trentang si sepuluh tahun. Ketiga anaknya saat usia 10 tahun uda bisa bikin projek dan bertanggung jawab atas proyek mereka masing-masing. Aku mikir oh oke.

Ga lama ada berita si Joey Alexander 12 taun uda tampil di Grammy Award. 12 taun ya bu. Ini menguatkan pendapat Bu Septi.

Aku ambil kesimpulan, oh brati bener ye 10 tahun itu uda bisa diajak berpikir serius, dikembangin bakatnya bahkan uda bisa jadi "seseorang". Dari situ juga akhirnya kalo aku jadi mentor dadakan buat halaqah anak sd kelas atas, materinya yg uda mulai cucok dan sering aku ajak untuk berpendapat.

Selain itu ya emang ooeran orang tua yang harus pinter apa ya mewujudkan dan milih jalan lewat mana nih biar si 10 taun bisa nyalurin bakatnya. Bisa diliat dari ortunya Joey yg milih US buat ngembangin Joey soalnya di Indonesia susah ngembangin jazz piano.

Yah belum tau juga si soalnya belum ngalamin. Smoga bermanfaat.

D#1

Selasa, 29 Maret 2016

Stop Nyinyir and Support Each Other

Bismillah..

Day #1 Writing Everyday

Masih.
Masih saja 2016 nyinyir profesi ibu rumah tangga dan enrahm saya sedikit tersinggung pagi ini.

Setiap orang punya cara tersendiri untuk bahagia. Ada ibu yang bahagia kalau kerja karna bisa pegang uang sendiri, ga minta suami tapi anak aman karna dititipkan kepada pihak yang terpercaya. Bagus, gapapa banget.

Tapi ada juga yang memilih bahagia dengan menjadi ibu rumah tangga. Mengurus anak dan rumah dengan tangan saya sendiri adalah cara saya berbahagia. Prinsip ini sudah saya tanamkan sejak kuliah di UI. Saya ga malu minta sama suami, buat saya utu kewajiban dia sebagai kapten rumah tangga dan tugas saya mengelolanya.

So pliiiis, mari hargai prinsip orang lain. Dulku saya memandang negatif ibu bekerja, tapi kini saya sangat menghormati mereka yang bisa jadi lebih lelah daripada irt.

Sudah jamanmya saling mendukung supaya tercipta hunungan harmonis dan keluarga bahagia.

Respect!

Senin, 28 Maret 2016

Fokus Menempa Diri

Bismillah..

Di rumah, nonton tv dan buka sosmed dapet banyak info termasuk banyak orang yang menginspirasi dan sukses. Awalnya saya stres, pingin tapi belum bisa. Setelah piknik, refresh semuanya, saya sadar.

Saat ini gabisa banyak lakuin banyak hal karna fokus Ghiya yang masih butuh saya. Jadi yang dilakukan untuk saat ini adalah fokus menempa diri. Perbaiki ibadah (baik kuantitas maupun kualitas) dan kepribadian. Hal ini sudah disampaikan juga ke suami dan beliau mendukung.

Fokus pada diri dan kembangin aja kelebihan. Semangat dan konsisten.

Smangat para IRT Sarjana..

Minggu, 13 Maret 2016

Menikmati Fase

Bismillah..

Mupeng dan mupeeeeng terus akhir-akhir ini. Mupeng ngeliatin betapa banyak orang bisa do something di luaran sana. La saya pakabar?

Huff, lelah juga lama lama. Sampai suatu saat baca sesuatu dan tersadar.

Saya sedang berada di fase menanam.

Iya, menanam. Gimana sama seseorang yang beda 2 taun aja uda bisa berkarya?

Entahlah.

Mungkin Allah punya alasan tersendiri.

Terakhir, kemarin baca postingan Pak Dodik bahwa dulu ga sama sekali punya pikiran mencerdaskan anak bangsa, cuma pingin bahagia sekeluarga. Simple.

So, ini poinnya. Sekarang fokuskan menikmati "menanam" Ghiya dengan segala tingkahnya yang menguji kesabaran (karna kata papa abis ini masuk fase nyebelin) dan membahagiakan suami, kemudian ortu, mertua, dan adik.

Selesaikan masalah dengan diri sendiri dulu.

Jadilah..
Menikmati segala fase kehidupan yang Allah kasi dan harus kita jalani..
Ada saatnya kalo mau berusaha maksimal bisa do something juga. Hihi..

Yuk, Ghi, Abi..

Jumat, 04 Maret 2016

Stop Bete Sama Si Kecil (1)

Bismillah..

Kesel dan marah sama anak tu salah satu penyenabnya adalah saat para emak lagi ngerjain pekerjaan rumah, eh si kecil toba toba bangun.

Berbekal smangat untuk ga marah sama Ghiya, saya punya satu tips lagi. Ini tentang nyetrika.

Niatkan dari awal bahwa, oke ada kesempatan nyetrika ni. Berapapun baju yang sempet kesetrika, syukuri aja, bahkan kalo baru mo nyetrika si Ghiya uda banghun, syukuri aja karna emang belum rejekinya.

Iya ya, lihat apa yang sudah didapat, tumpukan baju yang sudah disetrika bukan tumpukan yang belum disetrika.

Siapin kemungkinan terburuk dan minta hati untuk mengikhlaskannya.

Bismillah..

Kamis, 03 Maret 2016

Galau Emak Urbanisator

Bismillah..

Huwooow ga kerasa ngelongkapin Februari tanpa nulis, hadeuh. Maklum, rempong abis pindahan rumah. Yuk yuuuuk.

Belakangan ini mupeng sama seseorang di kota besar sana yang mendapat rejeki berupa kesempatan menimba ilmu parenting. Pokonya bikin mupeeeeeng.

Hyuu, mo gimana lagi, hanya bisa bersabarrr. Cuma bisa ceki ceki page nya buat belajar aja dari yang beliau share sampai suatu saat menemukan kata2 "Practical Life Skill". Truuuusss?

Malam ini disadarkan plus hiburan dari Allah. Oke, beliau memang punya fasilitas dan link mainan kreatif baik yang mihil maupun yang nurce, tapi beda sama Ghiya.

Tau dah, aku muales banget beli mainan buat Ghiya. Aku lebih suka Ghiya maen apa yang ada di rumah, sejak bayi. Ini momennya.

Terjadi saat mandiin Ghiya sore sore. Doi laghi seneng mainin botol sampo yang uda kosong. Seneeeeng banget buka tutup tutup sampo. Hiniii dia ni. Prektikel laif skil.

Ternyata ga jelek jelek amat aku ga ikut seminar parenting sana sini ato ngasi Ghiya mainan ini itu, tapi setidaknya aku berhasil merangsang minat Ghiya untuk tertarik sama benda di sekitarnya untuk life skill dia. Hyaaaa.

Buka tutup sampo, botol kecap, nuetel tv, buka lemari, bahkan sudah bisa mengembalikan barang yang dia ambil.

A gatau si mungkin ini dilakukan oleh semua anak seumuran Ghiya, tapi yah inilah hiburan yang membuat hati emaknye berke,bang kembang.

So..
Syukuri..

Selasa, 12 Januari 2016

Pengalaman MPASI Ghiya 6-12 Bulan

Bismillah..

Setelah Alhamdulillah lulus S1 Asi Eksklusif (6 bulan) tugas barupun menanti, MPASI. Saya memilih MPASI rumahan karna menurut saya itulah yang terbaik untuk Ghiya dan adik adiknya nanti.

Kenapa MPASI homemade alias rumahan?
1. Kebersihan terjaga dan terjamin
2. Lebih sehat karna langsung dari bahan-bahan yang segar
3. Ponakan saya pada cerdas yang mpasi nya homemade (ikhtiar)

Ga mungkin tanpa ilmu, sebelum Ghiya 6 bulan saya uda beli 2 buku mpasi homemade. Selain itu nanya sana sini, mulai dari tante, teteh, mama, sampe adek tingkat yg uda mpasi duluan. Ya kan blajar mah dari sapa aja, asaalkan dia kompeten. Eiya adik tingkat saya namanya Eka tinggal di Jogja. Hebatnya dia itu tetap bekerja, bisnis online juga, tapi tetep homemade lo mpasi nya.

Ghiya 6 Bulan
Pertama kali makan pisang. Kenapa? Karna pingin alpukat lg ga musim, kedua pisang ini kalo pernah liat acara Berita Islami Masa Kini, ada di Al Qur Aan dan mencerdaskan otak.
Ekspresi Ghiya juga aneh dia. Hihihi. Aku sih 2-4 hari buah yang sama untuk liat gejala alergi, kalo ga kenapa kenapa lanjut buah yang lain. Ada juga yg mpasi nya sayur dulu karna lebih ga ada rasanya, monggo.

Ghiya 7 Bulan
Mulai makan sayur, kentang dan jagung manis kukus. Aku masak dengan cara dikukus karna inilah cara memasak sayur terbaik. Alhamdulillah Ghiya doyan luar biasa.

7,5 bulan mulai nasi dan ikan. Teknik penyediaannya?
Setelah melakukan bermacam percobaan, akhirnya yg cocok buat saya adalah saya siapkan sayur dan protein dipagi hari. Sayur siap kukus biasanya 3 macam dg warna berbeda, misal bayem, wortel, toge. Gausaa rempong, pake aja sayur yang ada di tukang sayur asal fresh. Bayem, kembang kol, brokoli, dan kangkung saya rendam dulu dg air garam supaya hewan super kecil dan uletnya mati. Ayam dan ikan juga gitu. Saya kukus 10 menit, suwir dan masukkan tuppy taro kulkas, kalo ayam sampe empuk ya.
Tiap mo makan saya kukus deh, jadi sehari 3x kukus biar fresh. Yah, memang lpg jadi cepet abis si, tp gpp deh. Tiada hari tanpa ikan. 1 hari 1 ikan. Nasinya? Saya buat bubur trus blending sama sayur dan ikan sampe halus. Bisa ditambah kaldu ikan/daging/ayam. 1 lagi, no gula no garam karna bisaa memberatkan ginjalnya. Awalnya Ghiya ga abis, tapi lama lama suka ko karna bayi kan gatau yah sedep, asin, manis, jadi kita biasakan in syaa Allah mau.

Ghiya 8-12 bulan
Masi saama menunya, cuma teksturnya yg makin kasar. Lama lama saya ga masak bubur, tapi nasi lembek/diblending aja. Mulai aku kasi bawang daun/bawang prei, bawang putih ato merah juga gpp ko.

Ghiya 12 bulan masi blending kasar karna grahamnya belum tumbuh. Untuk ngelatih ngunyah suka aku kasi semangka/buah lain/nyam nyam gitu yg kasar tapi bisa melting di mulut.

Ghiya juga pernah ada masaa gamau makan. Saya biarkan dia lapar ato kasi cemilan buah, kan cepet tu lapernya. Alhamdulillah mau makan lagi. Trus ga tiap hari nasi juga, kadang makaroni, kentang, roti, biar ga bosen. Buah juga ngejos terus. Belum minum susu formula si, nanti aja kayanya.

Satu hal yang saya lakukan terlebih pas Ghiya gamau makan, berdoa. Minta saama Allah supaya Ghiya suka dan mau makan semua makanan bergizi dan sehat apapun rasanya. Aamiin.

Jumat, 01 Januari 2016

Salah Satu Alasan Memaafkan Orang Lain

Bismillah..

Ya, mungkin inilah salah satu mengapa kita harus jadi insan yang pemaaf.

Saya percaya bahwa Allah akan mendidik langsung setiap hambaNya melalui ujian dan cobaan lewat apa saja, bisa dengan kebahaghiaan, kesedihan, kemiskinan, kekayaan berlimpah, bahkan setiap kejadian baik yang hanya melibatkan diri kita sendiri maupun orang lain. Semua demi kebaikan kita supaya jadi manusia yang lebih baik lagi.

Ada satu contoh.
Fulana pinjem flash disk Fulani. Trus flashdisk itu dipinjem Fulanani. Begitu dikembalikan, ternyata fd nya kemasukan banyak virus dan bikin laptop Fulani hang dan harus diserpis.
Begitu Fulana tau, dia sampaikan ke Fulanani dan Fulanani bersedia membayar uang serpis tapi hanya sperempat persen dari total biaya serpis karna sedang tidak punya uang. Begitu pula Fulana, sedang tipis dompetnya, jadi kalau ditotal hanya bisa stengah dari harga total serpis.

If you were Fulani, what will you do?

Pastinya ada 3 kemungkinan:
1. Menuntut uang serpis full gabole cuman separo
2. Gapapa cuma separo tapi kesel minta ampun
3. Mengikhlaskan dan menerima uang seadanya

Pastinya mah pingin jadi yang nomer tiga, tapi paati susah banget yah.

Tapi, mari kita lihat dari sudut pandang Fulana. Pasti hal ini jadi pembelajaran dia banget. Berhati-hati kalo minjem barang apalagi kalo dipinjemin lagi ke orang lain. Baiknya sebelum dikembalikan lagi pastikan barang teraebut maaih baik seperti awal kita pinjem. Oke, besok ga laghi in syaa Allah.

Mungkin itulah didikan langaung dari Allah buat Fulana.

Fulani?
Mungkin juga ujian buat dia dalam hal memaafkan, ya ga si?

Satu lagi..
Mungkin aja melalui Fulani lah Allah mendidik Fulana.

Ini maksudnya. Alangkah apa ya, seneng si kalo menurut saya, seneng bisa jadi perantaranya.

Lagi lagi mungkin ini satu alasan kenapa kita harus mudah memaafkan kesalahan yg dilakukan orang lain kepada kita, semenyakitkan atau semerughikan apapun, maafkan dan nasihati. Gapap kan saling mewnasihati dalam kebaikan.

Sekali lagi, mari memaafkan orang lain karena mungkin saja kita menjadi perantara dari Allah untuk menjadikan orang lain menjadi insan yang lebih baik.

Membahagiakan bukan?